Tragis Bapak Gereja Pencipta TriTunggal Malah Akhirnya Menolak TriTunggal

JIKA ANDA MEMBUTUHKAN SOFTWARE GEREJA SEBAGAI PENDUKUNG USAHA ANDA SILAHKAN KLIK LINK INI : SOFTWARE GEREJA
ATAU MAU HUBUNGI KAMI LANG VIA WA : CHAT KAMI
Rekan semuanya, Teori Big B’eng alias Letusan Besar adalah merupakan teori, yg paling diterima oleh semua agama apapun di dunia ini. Itu karena, teori tersebut te’gas menyatakan, bahwa Alam Semesta ini punya suatu permulaan, dan itu ditandai dengan letusan maha dahsyat, yg dinamai Big B’eng alias Letusan Besar, yg kami sebut di awal tadi. Saking ngetopnya teori tersebut, dulu pernah diadakan simposium ilmiah, yg membahas Perpaduan Agama dan Saiens. Tentu sang Pencipta Teori tersebut diundang, dan bahkan sempat diterima langsung oleh Sri Paus, yg nyatakan kekaguman beliau, pada ilmuwan terhebat di akhir abad ini tersebut. Itu adalah pertemuan yg sangat tragis. Kenapa? Karena di simposium tersebut, sang ilmuwan, sang pencipta Teori Big B’eng justru menghancur leburkan teori ciptaannya sendiri tersebut. Itulah dia, Steven Howking, Fisikawan terhebat, yg juga adalah seorang A theis berat. Beliaulah sang pencipta Teori, juga sekaligus sang penghancur Teorinya itu sendiri. Itulah yg jadi pengantar kita kali ini, tersebutlah, seorang Pencipta Istilah Trinitas atau TriTunggal, dan juga sekaligus Penolak Istilah Trinitas itu sendiri. Apakah anda terkejut dengan paparan kami tersebut. Jika demikian, Mari kita mulai saja. BeshemYah.
Adalah seorang berasal dari Karthago, Tunisia, yg bernama Quintus Septimius Florens Tertulianus, atau lazim dipanggil Tertulianus. Beliau adalah seorang ahli hukum, yg amat genius dan menguasai banyak ilmu dan bahasa. Pada usia 41 tahun, beliau mengalihkan perhatiannya pada bidang Theologi. Perlu rekan ketahui, meskipun istilah Trinitas itu tidak pernah ada, ataupun tercatat di dalam Alkitab, namun praktek keagamaan berdasarkan Trinitas, sudah terjadi sejak Yesus hadir di muka bumi ini. Ini ditandai dengan amanat Agung Yesus kepada muridnya, agar membaptis di dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Jadi ini sesungguhnya mirip dengan istilah Tauhid, yg istilahnya juga tidak ada disebut secara ekspilisit, di dalam kitab sucinya, namun pemahaman dan praktek Tauhid jelas ada di dalam Islam. Ini juga mirip dengan Istilah Panca Sila, yg meski istilah tersebut diciptakan oleh bung Karno, namun sesungguhnya Panca Sila itu telah ada, dan diamalkan oleh seluruh masyarakat Nusantara, secara turun temurun.
Pada saat itu, meski gereja mula-mula telah mempraktekkan ajaran Trinitas, namun istilah maupun konsep Trinitas itu sendiri, belum dirumuskan secara eksplisit dalam bentuk tertulis. Nah, beliaulah, Tertulianus lah, yg mencetuskan istilah Trinitas beserta dengan konsepnya, yg tetap abadi terpakai hingga kini, di segala gereja di segala Abad. Trinitas itu adalah 1 Hakekat 3 Pribadi. Yakni pribadi Bapa, pribadi Putra dan pribadi Roh Kudus. Istilah Trinitas, Substansia atau di Indonesianya disebut Hakekat, dan Personae atau di Indonesianya disebut Pribadi, merupakan istilah Latin, yg lazim dipakai dalam bidang Hukum.
Harus diingat!!! beliau itu latar belakangnya adalah ahli hukum, dan bukannya ahli filsafat, atau imam, atau pendeta, dari suatu gereja manapun. Jadi jangan terkecoh, istilah Bapak Gereja itu bukan monopoli, untuk kaum rohaniawan dalam arti imam atau pendeta. Banyak Orang awam, namun sangat tinggi ilmu Theologianya, dan besar sumbangsihnya terhadap gereja, disebut pula sebagai Bapak Gereja. Mereka umumnya adalah Dosen atau Maha Guru, alias Profesor dalam bidang Theologia. Harus dimengerti, Imam atau istilah sekarang disebut Pendeta, haruslah berpantang menikah. Sedang Dosen atau Maha Guru, alias Profesor tidak dikenai pantangan seperti itu.
Perlu juga dibedakan, bahwa sebutan Bapak Gereja itu tidak persis sama, dengan istilah Santo, atau Santa. Istilah Santa adalah sebutan khusus bagi perempuannya. Santo atau Santa itu berarti Orang Kudus. Istilah tersebut sesungguhnya relatip jauh lebih mudah diperoleh, sebab orang biasa yg nota bene bukan Bapak gereja, bisa peroleh sebutan tersebut. Bahkan hingga kini pun, sebutan tersebut masih dianugerahkan oleh gereja Katholik, kepada tokoh yg dipandang berhak menyandangnya. Hampir semua Bapak gereja adalah Santo, kecuali pada diri Tertulianus, dan Origenes. Mereka berdua secara tragis tidak peroleh sebutan tersebut, bahkan mereka dikucilkan dari gereja, istilahnya disebut mereka itu di Excomunicatio. Kali ini kita akan menyoroti Tertulianus. Pertanyaannya adalah, Kenapa sang Pencipta Istilah, sekaligus sang Pencipta Konsep Rumusan TriTunggal, sampai bisa dikucilkan dari gereja?. Harap dimengerti, bahwa dikucilkan dari gereja itu, bermakna kehilangan keselamatan, sebab Cuma ada 1 gereja yg benar pada masa itu, gereja yang lain di luar tidak lebih hanyalah sekte-sekte sesat, yg mengaku-aku sebagai gereja. Ini mirip dengan gereja Yahwehisme, yg mengaku gereja, namun menolak Trinitas. Ciri-ciri gereja Yahwehisme, dapat anda lihat pada beberapa tayangan kami, sebelum tayangan yg ini.

Comments